Jumat, 05 Oktober 2012

Nelayan dan Trip Melaut


Pengertian Nelayan
            Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukin di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Komunitas nelayan adalah kelompok orang yang bermata pencaharian hasil laut dan tinggal didesa-desa atau pesisir (Sastrawidjaya. 2002). Ciri komunitas nelayan dapat dilihat dari berbagai segi. Sebagai berikut :
a)      Dari segi mata pencaharian. Nelayan adalah mereka yang segala aktivitasnya berkaitan dengan lingkungan laut dan pesisir. Atau mereka yang menjadikan perikanan sebagai mata pencaharian mereka.
b)      Dari segi cara hidup. Komunitas nelayan adalah komunitas gotong royong. Kebutuhan gotong royong dan tolong menolong terasa sangat penting pada saat untuk mengatasi keadaan yang menuntut pengeluaran biaya besar dan pengerahan tenaga yang banyak. Seperti saat berlayar. Membangun rumah atau tanggul penahan gelombang di sekitar desa.
c)      Dari segi ketrampilan. Meskipun pekerjaan nelayan adalah pekerjaan berat namun pada umumnya mereka hanya memiliki ketrampilan sederhana. Kebanyakan mereka bekerja sebagai nelayan adalah profesi yang diturunkan oleh orang tua. Bukan yang dipelajari secara professional.
Dari bangunan struktur sosial, komunitas  nelayan terdiri atas komunitas yang heterogen dan homogen. Masyarakat yang heterogen adalah mereka yang bermukim di desa-desa yang mudah dijangkau secara transportasi darat. Sedangkan yang homogen terdapat di desa-desa nelayan terpencil biasanya mengunakan alat-alat tangkap ikan yang sederhana, sehingga produktivitas kecil. Sementara itu, kesulitan transportasi angkutan hasil ke pasar juga akan menjadi penyebab rendahnya harga hasil laut di daerah mereka. (Sastrawidjaya. 2002).
            Dilihat dari teknologi peralatan tangkap yang digunakan dapat dibedakan dalam dua katagori, yaitu nelayan modern dan nelayan tradisional. Nelayan modern mengunakan teknologi penangkapan yang lebih canggih dibandingkan dengan nelayan tradisional. Ukuran modernitas bukan semata-mata karena pengunaan motor untuk mengerakkan perahu, melainkan juga besar kecilnya motor yang digunakan serta tingkat eksploitasi dari alat tangkap yang digunakan. Perbedaan modernitas teknologi alat tangkap juga akan berpengaruh pada kemampuan jelajah operasional mereka (Imron, 2003:68).
            Pada umumnya dalam pengusahaan perikanan laut terdapat tiga jenis nelayan, yaitu; nelayan pengusaha, nelayan campuran dan nelayan penuh. Nelayan pengusaha yaitu pemilik modal yang memusatkan penanaman modalnya dalam operasi penangkapan ikan. Nelayan campuran yaitu seseorang nelayan yang juga melakukan pekerjaan yang lain di samping pekejaan pokoknya sebagai nelayan. Sedangkan nelayan penuh ialah golongan nelayan yang hidup sebagai penangkap ikan di laut dan dengan memakai peralatan lama atau tradisional.
Namun demikian apabila sebagian besar pendapatan seseorang berasal dan perikanan (darat dan laut) ia disebut sebagai nelayan. (Mubyarto, 2002:18).
            Sejalan dengan itu, dalam hal tingkat pendidikan khususnya bagi nelayan tradisional, untuk bekal kerja mencari ikan dilaut, latar belakang seorang nelayan memang tidak penting artinya karena pekerjaan sebagai merupakan pekerjaan kasar yang lebih banyak mengandalkan otot dan pengalaman, maka setinggi apapun tingkat pendidikan nelayan itu tidaklah memberikan pengaruh terhadap kecakapan mereka dalam melaut. Persoalan dari arti penting tingkat pendidikan ini biasanya baru mengedepankan jika seorang nelayan ingin sberpindah ke pekerjaan lain yang lebih menjanjikan. Dengan pendidikan yang rendah jelas kondisi itu akan mempersulit nelayan tadisional memilih atau memperoleh pekerjaan lain selain mejadi nelayan. (Kusnadi, 2002:3).

Unit Penangkapan
            Unit penangkapan adalah satuan teknis dalam operasi penangkapan, yang biasanya terdiri dari perahu/ kapal penangkap, alat penangkap, dan nelayan. Unit penangkapan dihitung berdasarkan jenis alat penangkap yang digunakan.
            Unit penangkap umumnya terdiri dari satu kapal penangkap, beberapa orang nelayan dan beberapa buah alat tangkap, namun jika pada satu kapal terdapat dua jenis alat tangkap yang berbeda maka di katakan dua unit penangkapan.
            Jadi perhitungan jumlah unit penagkapan tidak dihitung menurut banyaknya alat tangkap yang digunakan dalam setiap unit tetapi dihitung berdasarkan definisi dari alat tangkap tersebut.

Trip Penangkapan
            Merupakan kegiatan operasi penangkapan ikan sejak unit penangkapan ikan meninggalkan pangkalan menuju daerah operasi, mencari daerah penangkapan ikan. melakukan penangkapan ikan, sampai kembali lagi ke tempat pangkalan asal atau ke tempat pendaratan lain
            Trip penangkapan ikan dapat dilakukan satu kali dalam satu hari yalu berangkat pagi hari dan kembali sore hari atau berangkat sore hari dan kembali pagi/siang hari berikutnya. Tetapi satu trip penangkapan ikan dapat pula terjadi tidak dalam satu hari, lebih dari satu han, bahkan kadang-kadang lebih dari satu bulan. Hal tersebut tergantung pada ukuran kapal dan alat penangkapan ikan yang digunakan. Jumlah trip penangkapan ikan dari satu unit panangkapan ikan adalah banyak trip penangkapan ikan yang dilakukan dalam satu periode waktu tertentu.             
            Jika suatu alat penangkapan ikan, dalam periode satu had dapat melakukan beberapa kali trip penangkapan ikan, maka satu hari penangkapan ikan tersebut dihitung sebagai satu trip.
            Dalam hal kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan sistem armada dan ataupun menggunakan kapal angkutan lain untuk mendaratkan hasil tangkapannya. maka trip penangkapan ikan untuk kapal tersebut dihitung sesuai dengan definisi tersebut diatas. Termasuk dalam pengertian ini adalah penagkapan ikan oleh kapal¬kapal yang mengcperasikan alat tangkap rawai tuna, pukat cincin. pancing ulur atau alat penagkapan ikan lainnnya dalam satuan armada                        
            Sebagai contch, sebuah kapal rawai tuna yang melakukan kegiatan penangkpan ikan selama satu bulan, kemudian kembali ke tempat pendaratan ikan, sedangkan dalam kurun waktu tersebut hasil tangkapannya beberapa kali didaratkan oleh kapal pengangkut. maka kegiatan kapal rawai tuna tersebut dihitung satu trip

Kapal atau Perahu Perikanan
            Merupakan perahu/kapal yang dipergunakan dalam operasi penangkapan binatang/tanaman air baik secara lagsung ataupun tidak langsung. Kapal pengangkut yang digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan (carrier ship) atau hasil ikan hasil olahan dari daerah produsen/penngkapan ke daerah konsumen tidak termasuk sebagai kapal penangkap.      Kapal yang digunakan untuk mengangkut nelayan atau atat tangkap pada operasi penangkapan dengan bagan, sero, kelong, dll dimasukkan dalam kapal penakap, karena kapal tersebut secara langsung berkaitan dengan operasi pengkapan.
Macam dan Definisi Kapal Penangkap Ikan
·         Perahu tidak bermotor
            Perahu yang tidak menggunakan tenaga mesin sebagai tenaga penggerak, tetapi     menggunakan layar  atau dayung.
·         Jukung
            Perahu tidak bermotor yang terbuat dari sebatang kayu yang digali bagian tengahnya.        Jukung yang ditambah papan pada kedua sisinya tetap diklasifikasikan kedalam jukung.
·         Perahu papan
            Perahu tidak bermotor yang dasarnya terdiri dari lunas dengan rusuk-rusuk yang    dilekatkan pada lunas tersebut. Badan perahu dengan memasang papan pada rusuk-          rusuk tersebut.
·         Perahu motor tempel
            Perahu yang menggunakan mesin (motor tempel) sebagai tenaga penggerak, dan    mesinnya diletakkan diluar, baik diburitan maupun disisi perahu. Motor tempel ini           dapat dipasang pada jukung ataupun perahu papan. Perahu papan yang menggunkan         motor tempel di samping layar, dimasukkan pada kategori perahu motor tempel. 
            Kapal motor
Kapal yang menggunkan tenaga mesin sebagai tenaga penggerak dan mesinnya diletakkan di dalam kapal.

2 komentar: