Jumat, 05 Oktober 2012

CRUSTACEA

4.1.3 Klasifikasi Crustacea
a.                   Udang Windu (P. monodon)
            Klasifikasi :
            Kingdom         :   Animalia
            Filum               :   Arthropoda
            Kelas               :   Crustacea
            Subkelas          :   Malacostraca
            Ordo                :   Decapoda
            Sub ordo          :   Natantia
            Famili               :   Penaeidae
            Genus               :   Penaeus
            Spesies             :   P. Monodon

b.                  Udang Putih (P. merguensis)
            Klasifikasi :
            Kingdom         :   Animalia
            Filum               :   Arthropoda
            Kelas               :   Crustacea
            Subkelas          :   Malacostraca
            Ordo               :   Decapoda
            Sub ordo          :   Natantia
            Famili               :   Penaeidae
            Genus                :   Penaeus
            Spesies            : P. merguensis.
                       
c.                   Udang Galah (M. rosenbergii)
            Klasifikasi :
            Kingdom         :   Animalia
            Filum               :   Arthropoda
            Kelas                :   Crustacea
            Subkelas          :   Malacostraca
            Ordo                :   Decapoda
            Sub ordo          :   Natantia
            Famili               :   Palaemonidae
            Genus              :   Macrobrachium
            Spesies             :   M. Rosenbergii

d.                  Udang Barong (P. Versicolor)
            Klasifikasi :
            Kingdom         :    Animalia
            Filum               :    Arthropoda           
            Kelas                :   Crustacea
            Subkelas          :   Malacostraca
            Ordo                :   Decapoda
            Sub ordo          :   Natantia
            Famili               :   Panulinidae
            Genus              :   Panulirus
            Spesies             :   P. versicolor
                                                               
e.                  Udang Pasir (Scyllorus sp.)    
            Klasifikasi :
            Kingdom         :   Animalia
            Filum               :   Arthropoda
            Kelas                :   Crustacea
            Subkelas          :   Malacostraca
            Super ordo       :   Haplocarida
            Ordo                :   Decapoda
            Famili               :   Scylloridae
            Genus              :   Scyllorus
            Spesies             :   Scyllorus sp.

4.2 Pembahasan
4.2.3 Pembahasan Crustacea
a.                   Udang Windu ( P.monodon )
            Secara umum morfologi udang windu (P. monodon) tidak jauh berbeda dengan udang-udang yang lain. Tubuhnya terdiri atas dua bagian yaitu cephalotorax dan abdomen. Disebut cephalothorax karena bagian kepala dan dada bersatu, bagian cephalothorax dilindungi oleh kitin yang tebal dan keras yang dinamakan carapace. Bagian kepala tersusun atas sepasang mata bertangkai, sepasang antena I dan II, mandibula atau rahang dan maxilla I dan II. Sebenarnya tiap bagian kepala dan badan memiliki segmen atau ruas-ruas, tetapi karena tertutup carapace maka ruas-ruasnya tidak terlihat. Sedangkan untuk bagian dada terdiri atas delapan segmen yang antara lain terdapat tiga pasang maxilliped dan lima pasang kaki jalan (pereopoda). (Mujiman, , et al. 1989)
            Bagian abdomen pada udang windu terdiri atas enam ruas yang tampak jelas batas antar ruasnya. Pada ruas pertama hingga ruas kelima terdapat masing-masing sepasang pleopoda atau kaki renang, sedangkan pada ruas keenam tidak ditemukan kaki renang. Kaki renang berbentuk seperti dayung dengan ujung yang pipih karena sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai alat berenang. Selain itu udang ini dilengkapi pula dengan sepasang uropoda dan sebuh telson yang terletak pada ruas keenam. (Mujiman, , et al. 1989)
            Ciri khas dari pada udang windu adalah pada duri rostrumnya dimana terdapat tujuh duri pada bagian atas dan tiga di bagian bawah rostrum (biasa ditulis 7/3). Selain itu terdapat ciri lain yaitu warna tubuh udang windu yang berbentuk loreng-loreng vertikal hijau kehitaman. Kedua ciri ini dapat menjadi pembeda udang windu dengan udang yang lain.

b.                  Udang Putih ( P.merguensis )
            P. merguensis adalah species dalam air, termasuk dalam phylum Arthropoda, kelas Crustacea, famili penaidae. Tubulus udang putih (P. merguiensis) ini dibagi tiga bagian yaitu kepala, dada, perut. Morfologi udang putih (P. merguiensis) mempunyai rostrum agak tinggi bagian tengahnya, sepasang mata, sepasang antena, sepasang antenular bagian dalam dan luar, tiga buah maxilliped, lima pasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan  uropod. Tubuh udang sendiri dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kepala yang tertutup oleh carapace, lima ruas bagian perut yang masing-masing ruas mempunyai sepasang pleopod dan dua ruas terakhir terdiri dari bagian ruas perut dan ruas telson, uropod  dari P.merguiensis berwarna kuning muda keputih-putihan, sehingga disebut udang putih. Kulit udang terdiri atas empat lapisan, yaitu epikutikula, exokutila, endokutikula, dan epidermis. Bagian-bagian tubuh tertentu pada udang putih (P.merguiensis) mempunyai sistem sensor kimia (chemo sensor) yang umumnya digunakan untuk mendeteksi makanan  (Nybakken, 1988).
            Tubuh dari udang putih (P. merguiensis) agak melengkung (bongkok), umumnya bila berjalan akan merayap di dasar air dengan menggunakan kaki-kakinya yang dapat  digunakan juga untuk berenang, sedangkan bagian ekornya terdiri dari telson dan uropod yang digunakan untuk mengemudi atau menunjukan arah. Udang putih dapat melompat keluar permukaan air, atau biasannya meluncur ke belakang, gerakan ini dilakukan dengan menggunakan seluruh anggota gerak dan badannya (Nybakken, 1988).      
            Alat kelamin pada udang putih (P.mergueinsis) jantan memiliki bentuk tidak terlalu cekung yang disebut dengan petasma, sedangkan pada udang putih berjenis kelamin betina bentuk alat kelaminnya lebih cekung dibanding dengan kelamin jantan yang biasa disebut dengan thelicum. Letak alat kelamin dari udang berbeda antara jantan dan betina, pada alat kelamin jantan terletak di antara kaki jalan kelima dan kaki renang pertama sedangkan untuk betina terletak di antara kaki jalan keempat dan kelima (Nybakken, 1988).

c.                   Udang Galah ( M.rosenbergii )
            Udang galah memiliki warna tubuh oranye, dan berukuran lebih kecil daripada jenis Panulirus. Pada bagian abdomen terdiri atas ruas – ruas atau segmen – segmen. Pada setiap ruas terdapat sepasang kaki renang. Jumlah ruas pada abdomen sebanyak 6 buah segmen dan terdapat 5 pasang kaki renang yang berfungsi untuk renang dan memegang telur. Pada bagian abdomen ini terdapat cangkang penutup yang disebut pleuron. Antar peuron 1 dan 3 saling tumpang tindih, sehingga pleron ke 2 tertuoi sebagian, keadaan inilah yang membedakan jenis macrobachium dengan jenis pnaeid. Pada segmen terakhir ( ke 6 ) akan mengalami perubahan bentuk menjadi pipih bentuknya dan melebar yang sering disebut uropod. Uropod ini bersama – sama dengan telson berfungsi sebagai alat kemudi (http//:wikipedia.com).

d.                  Udang Barong ( P.versicolor )
            Udang barong memiliki duri-duri yang keras, terutama di bagian atas kepala dan antena. Badannya besar dilindungi kulit keras yang mengandung zat kapur. Antena berkembang dengan baik terutama antenna kedua yang panjangnya melebihi panjang badannya. Pada pasangan kaki jalannya tidak mempunyai capit. Antenna berfungsi sebagai penerima rangsangan kimia, dan mempertahankan diri dari serangan musuh dan predator (Ghufron et al, 1997).
            Habitat udang barong adalah di perairan karang, suatu kawasan laut dimana banyak terdapat karang - karang, terumbu karang, batuan granit atau vulkanisir. Pada waktu siang hari umumnya udang barong bersembunyi pada lubang-lubang/gua karang, dan pada malam hari keluar dari persembunyiannya untuk mencari makan. Udang barong tidak mempunyai tempat-tempat terbuka sertaperairan dengan arus yang kuat (http//:wikipedia.com).

e.                   Udang Pasir ( Scyllorus sp. )
            Bentuk tubuh seperti belalang sembah; tubuh panjang; pipih dorsoventral, karapas lebar menyatu dengan dua ruas thorax pertama; lima pasang apendik thorax uniramus dan seperti capit; pasangan ke-2 besar sekali, mata besar, bertangkai, telur menetas menjadi larva zoea. Udang pasir  mempunyai empat pasang kaki jalan yang berfungsi untuk alat gerak dan enam pasang kaki renang (Suwignyo, 1998).
           



















DAFTAR PUSTAKA

            Ghufron, Muneaki, Basri. 1997. Potensi Budidaya Udang. Jakarta : Bina Tjipta.
           
            Suwignyo, Sugiarti. 1988. Avertebrata Air. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu                                        Kelautan Institut Pertanian Bogor.
           
            Mujiman ,et aL. 1989. Budidaya Udang. Jakarta : Penebar swadaya.
           
            Nybakken, J. 1992. Biologi Laut suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : Gramedia.
           
            http//:wikipedia.com
           
            www. wikipedia. com Anonim. 2005. Udang rebon, udang, barong, udang                                                  galah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar