4.1.3
Klasifikasi Crustacea
a.
Udang
Windu (P. monodon)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subkelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Sub
ordo : Natantia
Famili : Penaeidae
Genus : Penaeus
Spesies : P. Monodon
b.
Udang
Putih (P.
merguensis)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subkelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Sub
ordo : Natantia
Famili : Penaeidae
Genus : Penaeus
Spesies : P.
merguensis.
c.
Udang
Galah (M. rosenbergii)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subkelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Sub
ordo : Natantia
Famili : Palaemonidae
Genus : Macrobrachium
Spesies : M. Rosenbergii
d.
Udang
Barong (P. Versicolor)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subkelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Sub
ordo : Natantia
Famili : Panulinidae
Genus : Panulirus
Spesies : P.
versicolor
e.
Udang
Pasir
(Scyllorus sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subkelas : Malacostraca
Super
ordo : Haplocarida
Ordo : Decapoda
Famili : Scylloridae
Genus : Scyllorus
Spesies : Scyllorus
sp.
4.2
Pembahasan
4.2.3
Pembahasan Crustacea
a.
Udang Windu ( P.monodon )
Secara umum morfologi udang windu (P. monodon) tidak jauh berbeda dengan udang-udang yang lain.
Tubuhnya terdiri atas dua bagian yaitu cephalotorax
dan abdomen. Disebut cephalothorax
karena bagian kepala dan dada bersatu, bagian cephalothorax dilindungi oleh kitin yang tebal dan keras yang
dinamakan carapace. Bagian kepala tersusun atas sepasang mata bertangkai,
sepasang antena I dan II, mandibula
atau rahang dan maxilla I dan II.
Sebenarnya tiap bagian kepala dan badan memiliki segmen atau ruas-ruas, tetapi
karena tertutup carapace maka
ruas-ruasnya tidak terlihat. Sedangkan untuk bagian dada terdiri atas delapan
segmen yang antara lain terdapat tiga pasang maxilliped dan lima pasang kaki jalan (pereopoda). (Mujiman, , et al. 1989)
Bagian abdomen pada udang windu
terdiri atas enam ruas yang tampak jelas batas antar ruasnya. Pada ruas pertama
hingga ruas kelima terdapat masing-masing sepasang pleopoda atau kaki renang, sedangkan pada ruas keenam tidak
ditemukan kaki renang. Kaki renang berbentuk seperti dayung dengan ujung yang
pipih karena sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai alat berenang. Selain itu
udang ini dilengkapi pula dengan sepasang uropoda
dan sebuh telson yang terletak pada
ruas keenam. (Mujiman, , et al. 1989)
Ciri khas dari pada udang windu
adalah pada duri rostrumnya dimana
terdapat tujuh duri pada bagian atas dan tiga di bagian bawah rostrum (biasa ditulis 7/3). Selain itu
terdapat ciri lain yaitu warna tubuh udang windu yang berbentuk loreng-loreng
vertikal hijau kehitaman. Kedua ciri ini dapat menjadi pembeda udang windu
dengan udang yang lain.
b.
Udang Putih ( P.merguensis )
P.
merguensis adalah species dalam air, termasuk dalam phylum
Arthropoda, kelas Crustacea, famili penaidae. Tubulus udang putih (P.
merguiensis) ini dibagi tiga bagian yaitu kepala, dada, perut. Morfologi
udang putih (P. merguiensis) mempunyai rostrum agak tinggi bagian tengahnya, sepasang mata, sepasang
antena, sepasang antenular bagian
dalam dan luar, tiga buah maxilliped,
lima pasang chelae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod. Tubuh
udang sendiri dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian kepala yang tertutup oleh
carapace, lima ruas bagian perut yang masing-masing ruas mempunyai sepasang pleopod dan dua ruas terakhir terdiri
dari bagian ruas perut dan ruas telson, uropod dari P.merguiensis
berwarna kuning muda keputih-putihan, sehingga disebut udang putih. Kulit udang
terdiri atas empat lapisan, yaitu epikutikula,
exokutila, endokutikula, dan epidermis.
Bagian-bagian tubuh tertentu pada udang putih (P.merguiensis) mempunyai sistem sensor kimia (chemo sensor) yang umumnya digunakan untuk mendeteksi makanan (Nybakken, 1988).
Tubuh dari udang putih (P. merguiensis) agak melengkung
(bongkok), umumnya bila berjalan akan merayap di dasar air dengan menggunakan
kaki-kakinya yang dapat digunakan juga
untuk berenang, sedangkan bagian ekornya terdiri dari telson dan uropod yang
digunakan untuk mengemudi atau menunjukan arah. Udang putih dapat melompat
keluar permukaan air, atau biasannya meluncur ke belakang, gerakan ini dilakukan
dengan menggunakan seluruh anggota gerak dan badannya (Nybakken, 1988).
Alat
kelamin pada udang putih (P.mergueinsis)
jantan memiliki bentuk tidak terlalu cekung yang disebut dengan petasma, sedangkan pada udang putih
berjenis kelamin betina bentuk alat kelaminnya lebih cekung dibanding dengan
kelamin jantan yang biasa disebut dengan thelicum.
Letak alat kelamin dari udang berbeda antara jantan dan betina, pada alat
kelamin jantan terletak di antara kaki jalan kelima dan kaki renang pertama sedangkan
untuk betina terletak di antara kaki jalan keempat dan kelima (Nybakken, 1988).
c.
Udang Galah ( M.rosenbergii )
Udang galah memiliki warna tubuh oranye, dan berukuran
lebih kecil daripada jenis Panulirus. Pada bagian abdomen terdiri atas ruas – ruas atau segmen – segmen. Pada
setiap ruas terdapat sepasang kaki renang. Jumlah ruas pada abdomen sebanyak 6
buah segmen dan terdapat 5 pasang kaki renang yang berfungsi untuk renang dan
memegang telur. Pada bagian abdomen ini terdapat cangkang penutup yang disebut
pleuron. Antar peuron 1 dan 3 saling tumpang tindih, sehingga pleron ke 2
tertuoi sebagian, keadaan inilah yang membedakan jenis macrobachium dengan
jenis pnaeid. Pada segmen terakhir ( ke 6 ) akan mengalami perubahan bentuk
menjadi pipih bentuknya dan melebar yang sering disebut uropod. Uropod ini bersama – sama dengan telson berfungsi sebagai
alat kemudi (http//:wikipedia.com).
d.
Udang Barong ( P.versicolor )
Udang barong memiliki duri-duri yang keras,
terutama di bagian atas kepala dan antena. Badannya besar dilindungi kulit
keras yang mengandung zat kapur. Antena berkembang dengan baik terutama antenna
kedua yang panjangnya melebihi panjang badannya. Pada pasangan kaki jalannya
tidak mempunyai capit. Antenna berfungsi sebagai penerima rangsangan kimia, dan
mempertahankan diri dari serangan musuh dan predator (Ghufron et al, 1997).
Habitat udang barong adalah di perairan karang, suatu
kawasan laut dimana banyak terdapat karang - karang, terumbu karang, batuan
granit atau vulkanisir. Pada waktu siang hari umumnya udang barong bersembunyi
pada lubang-lubang/gua karang, dan pada malam hari keluar dari persembunyiannya
untuk mencari makan. Udang barong tidak mempunyai tempat-tempat terbuka sertaperairan dengan arus yang kuat (http//:wikipedia.com).
e.
Udang Pasir ( Scyllorus sp. )
Bentuk tubuh seperti belalang
sembah; tubuh panjang; pipih dorsoventral, karapas lebar menyatu dengan dua
ruas thorax pertama; lima pasang apendik thorax uniramus dan seperti capit;
pasangan ke-2 besar sekali, mata besar, bertangkai, telur menetas menjadi larva
zoea. Udang pasir mempunyai empat pasang
kaki jalan yang berfungsi untuk alat gerak dan enam pasang kaki renang
(Suwignyo, 1998).
DAFTAR
PUSTAKA
Ghufron, Muneaki, Basri. 1997. Potensi Budidaya Udang. Jakarta : Bina Tjipta.
Suwignyo, Sugiarti. 1988. Avertebrata Air. Bogor : Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Mujiman ,et aL. 1989. Budidaya Udang. Jakarta : Penebar swadaya.
Nybakken, J. 1992. Biologi Laut suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta
: Gramedia.
http//:wikipedia.com
www. wikipedia. com Anonim. 2005.
Udang rebon, udang, barong, udang galah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar